Berita Terbaru

Warga Dua Kecamatan di OKU Berharap, Hj Percha Atasi Kris Air Bersih

Written By OKU BANGKIT on Tuesday, September 23, 2014 | 6:29 PM

BATURAJA- Krisis air bersih yang diduga dampak dari penchant su ngai ogan akibat dari aktifitas penambangan yang dilakukan PT Gheotermal energy Lumut Balai yang berlokasi dihulu sungai ogan perbatasan OKU dengan Muara Enin ternyata bukan saja dirasakan warga di Kecamatan Ulu Ogan namun juga dirasakan warga yang bermukim di bagian hilir yakni di Kecamatan Pengandonan.
Hal ini terungkap berdasrkan pengakuan sejumlah warga pada saat kunjungan anggota DPD RI Hj Percha Leanpuri kesejumlah desa dalam Kecamatan Pengandonan belum lama ini.
Menurut pengakuan warga selain debit air yang sudah mulai mengecil juga terjadi perubahan warna yang sangat mencolok yakni warga kuning kecoklatan. Akibatnya warga dipesisir sungai ogan nyaris tidak dapat lagi mengandalkan air sungai ogan untuk kebutuhan minum dan mencuci.
"Kami disini sudah mengalami krisis air bersih," ungkap Cekwan warga Semanding.
Hal yang senada juga dikeluhkan sejumlah warga di desa Gunung Meraksa, Tangsi Lontar, Gunung Liwat, Pengandonan, Semanding, Tanjungan, Ujan Mas dan Gunung Kuripan. Rata-rata warga disejumlah desa yang dikunjungi Hj Percha ini mengaku sudah kesulitan mendapatkan air bersih terlebih disaat musim kemarau saat ini. Satu satunya yang dapat diandalkan hannya air sungai ogan. Namun kenyataannya warga justru mengaku prihatin dengan air sungai yang telah berubah warna ini padahal bukan pada musim penghujan.
"Kalau musim penghujan sangat wajar jika airnya warna kuning kemungkinan ada tanah longsor dihulu. Tapi inikan musim kemarau harusnya air ogan tidak kuning," ujar salah satu warga.
Sebelumnya warga di Kecamatan Ulu Ogan yakni desa Kelumpang, Gunung Tiga, Ulak Lebar, Pedataran, Sukajadi, Mendingin dan desa Belandang berharap pada Hj Percha agar mencari solusi untuk mengatasi pencemaran sungai Ogan ini.
Menanggapi keluhan warga yang mengaku krisis air bersih tersebut Hj Percha berjanji akan mencari sumber air bersih baru bagi warga.
"Masalah air bersih ini tampaknya isu yang mendasar di Ulu Ogan dan Pengandonan. Kedepan kita akan upayakan masalah air bersih ini menjadi prioritas utama," ujar Percha.
Dia juga mengkritisi aktifitas penambangan yang kini berjalan dihulu sungai ogan.
"Pemerintah daerah harusnya pekan dan cepat merespon keluhan warga ini. Sebab masalah pencemaran sungai ogan ini bukan hal baru," tambahnya.
Calon Bupati OKU ini meminta pihak Pemkab OKU dan Pemkab Muara Enim duduk satu meja. Disamping itu pihak perusahannya harus bertanggung jawab salah satunya memberikan CSR sebagai bentuk kepedulian dengan warga sekitar.(Herman Danawi)

Anak Panti Doakan Hj Percha Pimpin OKU

BATURAJA- Puluhan anak panti asuhan An Nur Sukaraya Baturaja Kabupaten OKU secara khusuk mendoakan Hj Percha Leanpuri agar terpilih menjadi Bupati OKU priode 2015-2020 mendatang.
Doa ini dipanjatkan para penghuni panti asuhan An Nur disela-sela kunjungan Hj Percha Leanpuri beserta 16 finalis yang lolos dalam dalam ajang pencarian bakat putri muslimah Kabupaten OKU 2014 yang digelar Harian Umum OKU Ekspres, Sabtu (20/9/2014).
Hj Percha Leanpuri dalam sambutannya menegaskan, sebagai umat muslim dirinya memiliki tanggung jawab terhadap nasip anak panti terlebih mereka yang ada dipanti tersebut rata rata usia sekolah.
"Saya sengaja datang guna memberikan bantuan. Diharapkan bantuan ini dapat bermanfaat bagi semua anak panti disini," ujar Percha.
Anak sulung H Herman Deru ini juga berharap agar dirinya di doakan agar apa yang dicita citakan dapat terwujud khususnya dalam pencalonannya sebagai Bupati OKU priode 2015-2020.
"Mohon doa dan restunya semoga apa yang kita lakukan ini diijabah Allah SWT," imbuhnya.
Sementara itu. Ketua Panti Asuhan An Nur, Drs Sardawi mengucapkan terima kasih atas kedatangan dan bantuan Hj Percha Leanpuri bagi anak asuhnya.
"Hj Percha bukan orang asing bagi kami. Mudah mudahan apa yang diharapkan akan segera terwujud," tegasnya ketika memimpin doa.
Dilain pihak General Manager OKU Ekspres, Purwadi Rozali dalam sambutannya menegaskan, kunjungan kunjungan ke Panti Asuhan An Nur ini juga merupakan bagian dari kegiatan pencarian bakat putri muslimah yang disponsori Hj Percha Leanpuri.
"Setelah melalui proses seleksi sudah ada 16 finalis yang akan ikut dalam acara grand final yang akan digelar pekan depan," terangnya. (Herman Danawi)

Warga Pengandonan Siap Menangkan Hj Percha

BATURAJA- Warga masyarakat yang bermukim disejumlah desa dalam Kecamatan Pengandonan Kabupaten OKU siap mendukung dan memenangkan Hj Percha Leanpuri sebagai Bupati OKU Priode 2015-2020.
Dukungan warga Pengandonan ini terungkap dalam kunjungan H Herpcha Leanpuri di 12 desa dalam kecamatan itu yang berakhir, Jumat (19/9/2014) kemarin. Seperti yang diungkapkan sejumlah warga Gunung Liwat, desa Pengandonan, Semanding, Tanjungan, Ujan Mas dan Gunung Kuripan.
"Dak katek cerite. Kele kite akan tetap dukung ibung Percha inilah," ungkap Cikman warga desa Semanding.
Hal yang senada juga diungkapkan tokoh masyarakat desa Tanjungan H Basaruddin yang mengaku sejumlah desa di pesisir Sungai sudah sepatutnya mendukung dan menjadikan Hj Percha Leanpuri hal ini dikarenakan anggota DPD/MPR RI tersebut merupakan satu satunya putra daerah asal Ulu Ogan yang mencalonkan diri sebagai Bupati OKU tahun 2014 mendatang. "Hj Percha Leanpuri asli jeme ogan. Puyangnye asli jeme Batanhari. Jadi kita harus dukung dan menangkan jeme kite dewek," tambahnya.
Sementara itu Hj Percha Leanpuri dalam sambutannya mengucapkan terima kasih atas dukungan dan kepercayaan yang diberikan padanya pada saat pencalonan DPD RI tahun 2009 dan 2014 lalu.
"Pada pencalonan DPD RI dulu warga sini telah memberikan suaranya pada Hj Percha. Untuk itu diucapkan terimakasih banyak," ucap Percha.
Putri sulung Herman Deru ini juga menjelaskan kedatangannya disejumlah desa di OKU. Tidak lain ingin mengucapkan terimakasih sekaligus menginventarisir keluhan masyarakat yang terjadi setiap desa.
"Jika nanti Hj Percha mendapat ridho dari Allah melalui tangan rakyat. Menjadi bupati OKU semua permasalahan di desa ini akan kita tuntaskan semua," ucap Percha.
Beberapa hal yang mendesak untuk dicarikan solusinya menurut Hj Percha berdasarkan hasil termuannya di lapangan untuk Kecamatan Ulu Ogan dan Pengandonan tidak jauh berbeda yakni masalah krisis air bersih, akses jalan setapak dan jembatan disamping harus ada perhatian pada dunia pendidikan khususnya pendidikan bidang agama, pendidikan formal dan informal lainnya.(Herman Danawi)

Hj Percha Serap Aspirasi Pedagang Pasar Tradisional

Written By OKU BANGKIT on Friday, September 19, 2014 | 9:37 PM

Hj Percha Blusukan di Kalangan Tangsi Lontar
 
Pengandonan- Disela sela Road Shownya disejumlah desa di Kecamatan Pengandonan, Selasa (16/9/2014) pagi lalu. Anggota DPD/MPR RI Hj Percha Leanpuri menyempatkan diri blusukan atau menyapa secara langsung para pedagang dan pengunjung pasar tradisional (Kalangan) disepanjang ruas Jalan Lintas Tengah (Jalinteng) Sumatera desa Tangsi Lontar. Kedatangan Hj Percha Leanpuri tersebut, disambut hangat para pedagang dan pengunjung pasar yang mayoritas dipadati ibu-ibu rumah tangga yang berasal dari sejumlah desa dalam Kecamatan Pengandonan, Muara Jaya dan Kecamatan Ulu Ogan.
Betapa tidak selama ini mereka hannya tahu Hj Percha dari tanda gambar saja. Namun kali ini para pengunjung pasar dan masyarakat yang melintas tanpa disengaja mereka dapat bertemu langsung dengan Calon Bupati OKU Priode 2015-2020 yang satu satunya mewakili kaum hawa tersebut. Ibu Percha ini, Alhamdulillah ahirnye tegah kami gok calon bupati alap (cantik red) ni, selame ini. Cuma nginak gambar ne kian,” ujar salah satu pedagang sayur yang langsung menyalami Hj Percha yang di ikuti oleh warga lainnya.
Dalam blusukan itu anggota DPD RI perwakilan Sumatera Selatan ini sempat membeli sejumlah kebutuhan dapur seperti sayuran, cabe, pate dan juga ikan. Barang yang dibelinya itu selanjutnya diberikan pada pengunjung pasar yang kebetulan saat yang sama juga tengah bersebelahan dengan Hj Percha.
"Terimekaseih ibung Percha. Nganlah mbelikan aku labu siam," ucap Irma (30) yang mengaku berasal dari desa Lontar. Dikesempatan yang sama Hj Percha berbincang dengan pedagang yang pengunjung pasar.
“Hargo sayur ni bu Percha kadang naik, kadang stabil, karno sayur mayur ni di beli dari luar bukan sayur kito lokal sini, pada hal tanah subur tempat kito ni tapi sayur nak beli tempat lain,” keluh tati (30) pedagang sayur di pasar kalangan tangsi lontar.
Tak hanya sayur mayur, harga beras juga terkadang melambung tinggi, karena beras bertumpu pada musim panen di daerah lain seperti OKU Timur dan lampung, karena beras dari petani di kecamatan ini tidak mencukupi akibat banyak lahan persawahan yang tidak di garap karena terkendala tidak adanya irigasi yang memadai untuk mengairi area persawahan warga.
“ Kebun sekarang cuma ditanami Kopi, nak nanam karet banyak hama nyo, kami lah berapo kali ngusulkan ke pemerintah kalo be hama babi hutan biso di berantas, tapi sekarang masih banyak babi, kami dak pacak nanam apo-apo karno selalu dimakani oleh hama babi,”ungkap warga lainnya.
Menanggapi keluhan tersebut, Hj Percha mengungkapan kedepan lahan pertanian milik warga harus dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan masyarakat. Menurutnya jangan sampai ada lahan pertanian yang tidur, jika perlu irigasi, bangunkan irigasi, banyak tanaman rusak karena babi, akan dilakukan upaya pembasmian hama agar masyarakat tidak terganggu oleh hama saat menggarap lahan pertaniannya. “Dengan cara datang langsung ke masyarakat seperti ini, Saya sudah tahu apa permasalahan masyarakat," ucapnya.
Lebih lanjut Hj Percha mengatakan, kunjungannya ke pasar tradisional, ke kampung-kampung merupakan upaya menginventarisir segala bentuk permasalahan yang ada ditengah masyarakat.
“Semua permasalahan, masukan dan yang diinginkan warga ini akan kita tampung untuk dicarikan solusi yang terbaik," imbuhnya.(Herman Danawi)

Serap Aspirasi Warga Hj Percha Leanpuri Turun Kedesa desa

BATURAJA- Guna menyerap aspirasi warga yang ada di pedesaan anggota DPD/MPR RI Hj Percha Leanpuri melakukan kunjungan keseluruh desa dalam 12 Kecamatan dalam Kabupaten OKU. Yang diawali dengan kunjungan di 7 desa dalam Kecamatan Ulu Ogan, Senin (15/9/20014).
Ketujuh desa tersebut meliputi desa Belandang, Sukajadi, Mendingin, Ulak Lebar, Pedataran, Gunung Tiga dan desa Kelumpang. Sejumlah aspirasi disampaikan warga ke 7 desa tersebut pada Calon Bupati OKU priode 2015-2020 ini.
Beberapa keluhan warga di tujuh desa yang disampaikan kepada Hj Percha mulai dari sulitnya mendapatkan air bersih, infrastruktur jalan dan jembatan yang banyak kerusakan, pencemaran sungai ogan hingga masalah hama tanaman yang kerap menyerang tanaman petani.(Herman Danawi)

Hj Percha Siap Serap Aspirasi Masyarakat

BATURAJA- Hj Percha Leanpuri kembali menyerap aspirasi di desa-desa, anggota DPD RI ini melakukan silaturahmi dengan warga desa yang ada di 12 desa dalam Kecamatan Pengandonan diantaranya desa Gunung Meraksa, Tanjung Pura, Tanjung, Sari, Tanggsi Lontas, Kuripan, Belambangan.
Dalam sejumlah pertemuan itu Hj Percha menyerap aspirasi masyarakat secara langsung terkit dengan keluhan warga yang ada di desa sebab selama ini warga mengaku aspirasi mereka kerap tidak didengarkan pemerintah.
Albadrun perwakilan warga desa Gunung Meraksa meminta pemerintah yang akan datang dapat memberikan perhatian pada kemajuan pedesaan. Hal yang senada yang diungkapkan sejumlah warga desa Tanjung Pura yang dilaksanakan di Masjid At Taqwa. Warga desa ini meminta Hj Percha untuk membangun jembatan penyebrangan menuju kebun yang ada diseberang desa.
Hj Percha Leanpuru menegaskan dirinya akan memberikan perhatian lebih bagi masyarakat dan kedepan dirinya akan memberikan apapun yang diminta terlebih hal itu merupakan kebutuhan orang banyak seperti halnya jembatan, jalan atau pasilitas lainnya.(Herman Danawi)

Hj Percha : Pencemaran Sungai Ogan Memprihatinkan

BATURAJA-Wilayah Kecamatan Ulu Ogan Kabupaten OKU yang berbatasan dengan dua kabupaten lainnya yakni Kabupaten Muara Enim dan Kabupaten OKU Selatan, ternyata memiliki segudang permasalahan yang belum dituntaskan oleh pemerintah daerah. Selaian kondisi jalan yang rusak parah yang paling mencolok dan dianggap sangat mendesak untuk segera mendapatkan perhatian pemerintah daerah adalah masalah pencemaran sungai ogan kanan yang diduga akibat aktifitas penambangan yang. dilakukan PT Gheotermal energy Lumut Balai yang berlokasi dihulu sungai ogan perbatasan OKU dengan Muara Enin.
Perusahaan tersebut diduga tidak mengantongi Analisis dampak lingkungan ( AMDAL) yang baik terbukti sudah beberapa tahun terakhir semenjak adanya aktifitas penambangan itu berdampak pada kerusakan lingkungan khususnya pencemaran aliran sungai ogan.
Secara kasat mata terjadi perubahan warga disepanjang aliran sungai ogan yang menjadi sumber air bagi warga. Di tujuh desa di kecamatan tersebut yakni desa Kelumpang, Gunung Tiga, Ulak Lebar, Pedataran, Sukajadi, Mendingin dan desa Belandang. Saking parahnya pencemaran yang terjadi kini warna air sungai itu berwarna kuning kecoklatan diduga bercampur lumpur.
Kondisi ini dikeluhkan sejumlah tokoh masyarakat setempat kepada Hj Percha Leanpuri anggota DPD/MPR RI yang berkunjung kewilayah itu, Senin (15/9/2014) kemarin.  Seperti yang disampaikan Arifin (45) warga desa Sukajadi menurutnya akibat pencemaran tersebut, kini warga terpaksa mencari sumber air baru untuk kebutuhan sehari-hari selain itu air ogan ini menyebabkan gatal-gatal dikulit jika digunakan untuk mandi dan mencuci.
"Dulu sudah ada perwakilan warga yang mendatangi perusahaan itu. Tapi hingga kini tidak ada kejelasan hasilnya. Sementara Pemerintah daerah seolah tidak tau," ujarnya.Hal yang senada juga diungkapkan warga Pedataran yang berharap masalah krisis air bersih diwilayah Ulu Ogan segera diatasi.
Menanggapi keluhan warga ini, Hj Percha menegaskan seharusnya masalah pencemaran sungai ogan tersebut dapat diselesaikan dengan cepat jika ada koordinasi yang baik antara pemerintah OKU dengan Muara Enim.
"Pemerintah harusnya peka dengan kondisi rakyat. Apa yang menjadi keluhan rakyat harus ditindak lanjuti, jangan diam saja," ujarnya. Bakal Calon Bupati OKU ini juga meminta ada koordinasi duduk satu meja kedua pemerintah tersebut sebab air merupakan kebutuhan pokok warga.
"Selain itu perusahan pengeboran harus bertanggung jawab dengan segala bentuk akibat aktifitasnya. Misalkan harus ada Corporate Social Responbility (CSR) bagi warga sekitar terutama bagi warga yang dirugikan," imbuhnya.
Dalam rangkaian kunjungannya di Kecamatan Ulu Ogan kali ini, putri sulung Bupati OKU Timur H Herman Deru ini mengajak masyarakat untuk kedepannya lebih cermat memilih pemimpin, karena menurutnya seorang pemimpin itu hanya ada dua yakni pemimpin yang peka dan yang peka. Peka artinya cepat tanggap dengan keluhan masyarakat apalagi yang terkait langsung dengan hajad hidup orang banyak.
“Namun jika pemimpinnya pekak`, ya seperti yang dirasakan masyarakat saat ini, permasalahan sudah lama muncul tapi pemimpinnya diam saja," tandasnya.(Herman Danawi)

Berita Popular

 
Support : Creating Website | aviq
Copyright © 2014. OKU BANGKIT Mengembalikan Kejayaan Kab.OKU
Template Create edited by Aviq
Proudly powered by Blogger and Mas Template